Senin, 14 Desember 2015

Asteroid Raksasa Ini Berpotensi Tabrak Bumi



National Aeronautics and Space Administration (NASA) sedang memantau sebuah asteroid karena sebuah penyimpangan kecil pada orbitnya dapat menyebabkan tabrakan dengan bumi.

Rangkaian asteroid yang orbitnya dekat dengan bumi atau biasa disebut "closed earth" ini menjadi perhatian sejak Juni lalu, terutama setelah Hari Asteroid Dunia.
Pakar dari NASA mengatakan asteroid berukuran 150 meter dapat berpotensi menghancurkan bumi jika mendarat di laut karena akan menimbulkan tsunami. Kehancurannya yang sama juga dapat terjadi jika asteroid mendarat di daratan.
Beberapa waktu lalu, para ilmuwan berusaha memadamkan ketakutan publik atas kabar tentang asteroid raksasa akan menghantam bumi pada akhir September nanti.
Ilmuwan menyatakan informasi ini tidak tepat dan dibumbui olehpara pecinta teori konspirasi.
Namun, ilmuwan memang telah memantau sebuah asteroid seukuran bus, gedung bertingkat, dan jumbo jet beberapa hari lalu.
Jika menabrak bumi, asteroid berukuran 46 meter ini tidak akan menciptakan kiamat. Namun jika menghantam daerah permukiman, maka benda langit ini dapat menciptakan kehancuran tingkat lokal serta banyak kematian dan luka.

Pencinta teori konspirasi telah meramalkan akhir dunia, yang dipicu oleh komet besar menabrak bumi, akan terjadi antara September 22 dan 28 - dua hari sebelum Hari Asteroid Dunia.
Ini menyebabkan beberapa pesohor seperti Brian May dan Brian Cox menyerukan pemantauan lebih dekat pada asteroid Bumi dan persiapan yang lebih jika salah satu asteroid menabrak bumi.
NASA telah membantah pernyataan itu dengan menyebutkan bahwa tidak akan ada benda langit berbahaya yang akan menghantam bumi dalam ratusan tahun mendatang.
Seorang juru bicara mengatakan: "NASA tidak melihat asteroid atau komet berada pada jalur tabrakan dengan Bumi, sehingga probabilitas tabrakan besar sangat kecil."
Menurutnya, NASA telah membuat deteksi asteroid sebagai prioritas utama dan mengembangkan strategi untuk mengidentifikasi asteroid yang bisa menimbulkan risiko bagi bumi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar