Rabu, 16 Desember 2015

Perbedaan 'Kelas Menengah & Orang Kaya


Tahukah Anda perbedaan ‘kelas menengah’ dan ‘orang kaya’?

  • Sebuah survey yang dirilis baru-baru ini menyatakan bahwa jumlah kekayaan 400 orang kaya di Amerika sama dengan 15 juta orang miskin di sana. Anda mungkin di posisi tidak miskin tetapi juga tidak kaya. Golongan ini disebut 'kelas menengah'. Studi dalam 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa kelas menengah makin hari makin turun kesejahteraannya. Nah, kalau demikian, ke arah mana Anda mau? Ada 10 perbedaan bagaimana kelas menengah bertindak dibanding orang kaya. Bila Anda mau kaya, amati apa yang kelompok ini lakukan.
  • 1. Kelompok 'menengah' hidup dalam kenyaman, hidup orang kaya sebaliknya

    Bekerja sebagai karyawan tetap memberikan kenyamanan. Kelompok menengah memandang kenyamanan identik dengan bahagia. Orang kaya justru sebaliknya. Mereka justru menempatkan diri mereka pada situasi tidak nyaman dan berani mengambil risiko. Memulai usaha sendiri tentu berisiko dan tidak nyaman, tetapi semua itu adalah cara untuk mengumpulkan kekayaan dan hasil yang terbaik.
    Beranikan melangkah dari zona nyaman ke zona tidak nyaman. Carilah semua opsi yang tersedia. Bila mau kaya, Anda harus bersedia tidak nyaman, dan sangat mungkin menemui kegagalan, karena jika tidak mengalami kegagalan, berarti Anda tidak berusaha keras.
  • 2. Kelompok 'menengah' hidup berlebihan, sedangkan orang kaya tidak

    Kebanyakan kelas menengah membeli mobil baru atau benda yang makin lama makin turun nilainya. Orang kaya hanya membeli sesuatu yang nilainya terus meningkat tahun demi tahun. Walaupun mereka mampu membeli apa saja, pilihan mereka selalu yang nilainya terus meningkat. Ingatlah bila penghasilan Anda 1 juta dan Anda membelanjakan 1 juta, Anda terhitung bangkrut.
  • 3. Kelompok 'menengah' meniti tangga karier, orang kaya memiliki kariernya sendiri

    Kelompok menengah bekerja untuk orang lain, ada pekerjaan dan karier. Kelompok menengah ke atas biasanya bekerja sendiri. Sedangkan kelompok kaya memiliki perusahaan dan berhasil. Orang kaya terus berusaha agar uangnya dilipatgandakan.
  • 4. Kelompok 'menengah' bekerja untuk upah, sedangkan orang kaya bekerja sambil belajar

    Seorang pakar motivasi, Robert Kiyosaki memberikan mantranya, 'saat masih muda, bekerjalah untuk belajar bukan untuk mencari upah'. Kelompok menengah biasanya dengan mudah berganti pekerjaan karena ditawari gaji lebih. Orang kaya di masa mudanya tidak bekerja untuk uang, dia menjadi salesmanatau di pabrik untuk tahu bagaimana sebuah pabrik beroperasi. Kalau Anda mau kaya mesti belajar keahlian yang akan membuat Anda kaya, bukan gaji yang besar belaka.
  • 5. Kelompok 'menengah' punya barang, tetapi orang kaya punya uang

    Di lingkungan perumahan kelas menengah biasanya ditemukan mobil yang baru, taman yang indah atau rumah dengan bentuk modern. Orang kaya sadar bahwa untuk menjadi kaya harus punya uang bukan barang. Kalau Anda terus menerus membeli barang, maka uang akan habis. Contoh menarik ditunjukkan Warren Buffet, orang kaya raya yang masih menempati rumahnya yang dibelinya di tahun 1958. Jadi berhentilah membeli barang, fokuskan menabung dan membeli barang yang nilainya bisa terus bertambah.
  • 6. Kelompok menengah percaya untuk bekerja keras, sedangkan orang kaya fokus pada nilai lebih

    Bekerja keras memang penting tetapi bekerja keras saja tidak akan membawa Anda menjadi kaya. Orang kaya cenderung menghimpun beberapa sumber yang akan memberikan nilai lebih dari pada bekerja sendiri.
    Untuk menjadi kaya Anda harus berpikir dan bertindak seperti orang kaya. Orang kaya bercita-cita sedemikian tingginya seakan-akan mustahil untuk dicapai siapa pun, namun mereka yakin bisa mencapainya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar